27.2 C
Tangerang
Sunday, December 29, 2024

Buntut Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, DPR RI Wacanakan Polri Hanya Dibekali Kayu Pemukul

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Jakarta (Wowtangerang.com) – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokman mengakui telah berencana untuk melakukan pembahasan terkait pengaturan khusus penggunaan Senpi oleh Polisi.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta mengungkap wawasan anggota Polri hanya dibekali kayu pemukul sebagai senjata buntut menembak siswa SMKN 4 Semarang dan peristiwa polisi tembak polisi di Sumatera Barat (Sumbar).

I Wayan Sudirta menyarankan agar aparat kepolisian tidak lagi dibekali dengan senjata api (senpi). Menurutnya, maraknya kasus yang mencakup senpi hingga menelan korban jiwa membuat pihak kepolisian lebih baik menggunakan pentungan seperti yang terjadi di negara-negara maju.

“Walaupun belum berupa undang-undang, (ada) kajian tentang bagaimana polisi cukup bermodalkan pentungan (seperti) di berbagai negara maju,” ujar Sudirta dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah di Gedung DPR RI, Senayan , Jakarta, Selasa (3/12/2024). “Sepertinya perlahan, tapi pasti kita akan mengarah ke sana,” sambungnya.

Wayan meminta Polri bisa melontarkan kelemahan SOP terkait penggunaan senjata api.

Melansir dari Antara, awal kejadian menakutkankan GRO bermula saat terjadinya aksi tawuran di wilayah Simongan, Semarang Barat. Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok berbeda yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Kemudian anggota polisi berinisial RZ yang menerima informasi adanya tawuran menuju lokasi kejadian.

Menurut pengakuannya pelaku yang saat itu ingin melerai tawuran menyerang sehingga membuatnya melepaskan tembakan untuk membela diri. Pelaku melepaskan peluru sebanyak dua kali. Tembakan pertama mengenai punggung GRO. Kemudian tembakan kedua menyerempet tubuh dua orang lainnya.

“Saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi, melakukan upaya untuk melerai, namun kemudian ternyata anggota polisi informasinya melakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas,” kata Komisaris Besar Kapolrestabes, Semarang Irwan Anwar pada Senin, 25 November 2024. (ara )

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here